Lebaran Ketupat (Tellasan Topa')

Lebaran Ketupat (Tellasan Topa')

Esok hari, bertepatan dgn 8 Syawal 1434 H, masyarakat Madura merayakan tradisi yg sudah lama berkembang, yakni TELLASAN TOPA'. Tellasan Topa' (lebaran ketupat) merupakan rangkaian dari Tellasan Fitri (lebaran Idul Fitri). Tradisi ini berhubungan erat dengan kesunnahan puasa 6 hari setelah puasa Ramadhan atau puasa enam hari pada bulan Syawal. Meski puasa 6 hari di bulan Syawal tidak harus berurutan, akan tetapi banyak di lakukan oleh umat muslim secara berturut-turut, yakni 2-7 Syawal. Dari sanalah tradisi Tellasan Topa’ itu berkembang demi merayakan ba’da (pasca) Puasa Syawal. Hidangan utamanya adalah Topa’ (ketupat). 

Tellasan topa’ memiliki makna yang dalam, yaitu wujud dari jalinan silaturrahmi yang harus tetap dipelihara wlupun lebaran telaah usai.

Persis seperti koong topa’ (bungkus ketupat) yang terjalin dengan indahnya, saling menelusup hingga membentuk jalinan yang rapi & kuat. Eratnya silturahmi dan kekerabatan juga terpancar ketika warga saling mengantarkan makanan, tak pandang itu saudara/bukan. Pokoknya setiap orang yang hidup bersama-sama di lingkungan sekitar semuanya seperti saudara sendiri, Taretan dhibi'.

Sejak era 80-an, ada tradisi baru dalam perayaan tellasan topa’. Masyarakat urban & anak2 muda biasanya berkumpul di tempat2 wisata Masy. Bangkalan sendiri biasanya berwisata di Mercusuar, TRK (belakang stadion), pantai Rongkang, Siring kemuning atau jg ke bonbin Sby. 

Selain menyantap makanan, saling antar hidangan dan juga berwisata, adapula Masyarakat yang merayakan Tellasan Topa' dengan menghias perahu.

Artikel ini aku ambil dari Home twitterku @HasanItsybitsy yang mana artikel ini di Retweet oleh twitter Komutas Blogger Madura @plat_m dari update-an or tweet dari @infoBangkalan